Wednesday, March 8, 2017

[REFLEKSI] Mengajar Teaching and Learning Mathematics (1)

Semester genap, tahun ajaran 2016-2017 saya memperoleh kesempatan untuk mengajar mata kuliah Teaching and Learning Mathematics (TLM) di Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Sampoerna University.

Portal Schoology untuk mata kuliah TLM

Di kelas TLM, saya mengajar calon guru matematika. 11 orang merupakan mahasiswa pendidikan matematika tingkat pertama (semester 2). Seorang lagi dari departemen yang sama, namun merupakan ‘kakak kelas’. Karena alasan tertentu, beliau baru mengambil mata kuliah ini sekarang. Ada juga seorang mahasiswa tingkaty akhir, dari Fakultas Teknik, departemen Applied Mathematics. Bagi mahasiswa Applied Matematics tersebut, kelas ini merupakan mata kuliah pilihan. Saya pernah ngobrol dengannya, dan beliau pernah mengatakan kalau sebenarnya beliau ingin menjadi guru.

Sebenarnya, saya tidak mengajar mata kuliah ini sendirian.  Pengajar lain adalah Ibu Maryam Mursadi, juga dosen di Fakultas Pendidikan Sampoerna University. Beliau pernah menjadi guru SD dan memiliki latar belakang pendidikan berkebutuhan khusus. Saya dan Bu Mima berbagi tugas. Bu Mima mengajar mengenai topik teori pembelajaran dan perencanaan pembelajaran. Selain itu, saya yang mengajar. Bagian memeriksa tugas dan ujian juga di lakukan bersama-sama. 

Selain mengajar di kelas, di mata kuliah TLM ada sesi one-to-one tutoring yang dilakukan di luar kelas. Selama dua puluh menit, mahasiswa harus bertemu dengan dosen satu banding satu untuk mengobrol. Sesi one-to-one tutoring dilakukan dua kali. Sekali sebelum semester, untuk mendiskusikan  esai yang akan mereka tulis untuk ujian tengah semester (UTS). Sekali lagi, s untuk mendiskusikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mereka buat untuk ujian akhir semester (UAS). Sebelum UTS saya akan melakukan one-to-one tutoring dengan tujuh orang mahasiswa dan dengan enam orang sebelum UAS. Ibu Mima, sebaliknya. Sebelum UTS beliau akan melakukan one-to-one tutoring dengan enam orang mahasiswa dan dengan tujuh orang sebelum UAS.

Kami juga mengundang beberapa dosen tamu, beberapa merupakan rekan di Fakultas Pendidikan, diantaranya Bapak Budi Poniam dan Ibu Deshinta Puspa Ayu Dwi Argaswari. 

Bapak Budi Poniam dulu merupakan lulusan Fisika UI dan kemudian melanjutkan S2 di Matematika UI. Beliau pernah menjadi guru Fisika SMP dan SMA di sebuah sekolah swasta di Jakarta. Di Sampoerna University beliau mengajar mata-mata kuliah seperti Analisis Riil, Matematika Diskrit, Aljabar Linear, Aljabar Abstrak, dan lain-lain. Di mata kuliah TLM beliau akan mengisi sesi mengenai pembelajaran pembuktian dan penalaran matematika di sekolah (TK sampai SMA). 

Ibu Deshinta merupakan alumni pendidikan matematika Sampoerna School of Education (sebelum berubah menjadi Fakultas Pendidikan Sampoerna University).  Beliau sempat menjadi guru Matematika di level SMP dan SMA. Beliau sempat melanjutkan studi S2 di Pendidikan Matematika Universitas Negeri Solo (UNS). Tesisnya adalah tentang pembelajaran geometri di SMP. Untuk keperluan thesis, Ibu Deshinta mendesain satu set modul pembelajaran geometri untuk tingkat SMP menggunakan teori Van Hiele mengenai tahapan pembelajaran Geometri (menurut saya, modul itu bagus sekali dan kapan-kapan perlu diterbitkan). Di mata kuliah TLM, Ibu Deshinta akan mengisi sesi mengenai pembelajaran geometri di sekolah. 

Saya juga mengundang seorang teman dari luar kampus untuk menjadi dosen tamu di mata kuliah TLM. Namanya Pak Agung Wibowo. Latar belakang beliau sebenarnya adalah bahasa dan sastra. Namun, beliau pernah menjadi guru SD dan ‘terpaksa’ mengajar matematika. Beliau belajar kembali (re-learn) tentang matematika dan pengajaran matematika dengan membaca berbagai buku dan belajar dari beberapa pendidik yang lain. Pak Agung sudah mengajar selama lebih dari 20 tahun. Selain menjadi guru, beliau juga merupakan pelatih guru dan punya keterampilan dalam merancang kurikulum, mengembangkan modul pembelajaran, menulis buku panduan, dan sebagainya. Beliau akan mengisi sesi mengenai pengenalan kurikulum. 

Sebagai mahasiswa semester dua, belum semua calon guru ‘akrab’ dengan istilah 'kurikulum', 'tujuan pembelajaran',  'membuat indikator pembelajaran', 'merancang pembelajaran' dan 'asesmen'. Pak Agung akan berbagi mengenai caranya ‘membaca’ dan ‘memahami’ dokumen kurikulum (yang dibuat oleh pemerintah) dan membuat lokakarya mengenai bagaimana ‘menerjemahkan’ dokumen tersebut ke dalam pembelajaran di dalam kelas.


Setelah ini saya akan membuat serangkaian tulisan mengenai mata kuliah TLM ini. Saya akan menceritakan bagaimana saya mendesain pembelajarannya, menarasikan beberapa kegiatan pembelajaran di dalam kelas, menarasikan mengenai kegiatan one-to-one  tutoring, dan berbagi mengenai beberapa hasil karya mahasiswa dalam mata kuliah ini (apabila diizinkan oleh mahasiswa). Menuliskan hal-hal tersebut merupakan cara saya berefleksi mengenai pembelajaran saya. Mudah-mudahan tulisan-tulisan tersebut juga akan dinikmati oleh teman-teman pendidik lainnya. Tunggu tulisan saya yang selanjutnya yah.